tag:blogger.com,1999:blog-28543871237088815772024-03-19T04:40:13.105-07:00RUMAH KATA; "HAYA - FAHMA"Rumah Haya Fahmahttp://www.blogger.com/profile/10634646404312737521noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-56420433324247270232011-09-10T12:01:00.000-07:002011-09-10T12:07:03.697-07:00belajar menggunakan kata "LARAT"Terkadang kita hanya menggunakan kata yang itu-itu saja dalam bertutur. Sementara ada banyak kata dalam khasanah Bahasa Indonesia. Jadi teringat ketika aku diberi tugas menulis puisi tentang perpisahan seorang pejabat, aku menggunakan kata "larat", waktu itu aku berfikir kata ini bisa mewakili perasaan "sakit" seperti benda berat yang terseret dalam rongga hati... entahlah, demikian jawabku ketika sang pemesan puisi itu menanyakan makna kata "larat".<br />
<br />
Malam ini, aku coba mencari makna kata "larat" tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan inilah yang aku dapatkan:
<b> </b><br />
<b>larat (la.rat)</b><br />
arkeologi (ark)<br />
* dapat; mampu; sanggup (ark a)
<i> sumber: kbbi3 </i><br />
<br />
nomina (n)<br />
* anggrek, Dendrobium phalaenopsis (nomina)
<i>sumber: kbbi3</i><br />
<br />
verba (v)<br />
* hanyut dan tidak menyangkut (v)
Contoh:
sauh kapal itu ~ hingga tidak dapat mengait dasar laut;
sumber: kbbi3<br />
* bertambah jauh (panjang, luas, mendalam, dsb) (v)
Contoh:
sakitnya bertambah ~; kalau tidak kuat, ~ jadi penyakit;
sumber: kbbi3<br />
* pergi jauh meninggalkan kampung halaman; mengembara; merantau (v)
Contoh:
kita telah lama ~ ke negeri orang untuk mencari peruntungan;
sumber: kbbi3<br />
* ki sedih sekali; melantur-lantur (tt perasaan dan pikiran) (v)
Contoh:
~ pikirannya;
sumber: kbbi3<br />
* ki terharu (tt perasaan); iba (v)
Contoh:
~ hatinya mendengar perkataan anak itu;
<i>[sumber: kbbi3]</i><br />
<br />
Rasanya pemilihan kataku waktu itu tidak terlalu keliru. Entahlah....
nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-84353165773110852982010-08-31T08:30:00.000-07:002010-08-31T08:38:06.997-07:00berbincang dengan Tatung [sumber inspirasi-ku]<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfYoOqq8cP-izLIgTUEfAiFw3P2daG0_jp9Y2vgwMoT7bDr-yAKsgjuhrRiTl5RyCnb2xe42d54LLXmoOibn3Ea8RJrpNlQF6W_Kej5YnrLY3erHv3PUtx9GdmfXYaiitsZH4xx61Bdog/s1600/tatung+for+blog.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 225px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfYoOqq8cP-izLIgTUEfAiFw3P2daG0_jp9Y2vgwMoT7bDr-yAKsgjuhrRiTl5RyCnb2xe42d54LLXmoOibn3Ea8RJrpNlQF6W_Kej5YnrLY3erHv3PUtx9GdmfXYaiitsZH4xx61Bdog/s320/tatung+for+blog.JPG" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5511598527780855650" /></a><br />berbincang dengan Tatung (guru besar-ku, sang peletak pemahamanku tentang epistimologi), aku ceritakan tentang ide "Rumah Kata"-ku, ternyata beliau punya ide lebih brilian... "Kampus Masyarakat" tempat berkembangnya pemikiran yang membangun dalam lingkungan sekitar kita.<br /><br />Sangat Inspiratif! terima kasih pak Afwan.nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-9935775412536104932010-07-31T16:53:00.000-07:002010-07-31T16:54:18.762-07:00Rumah Kata itu Rumah kita....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7KtGQ2ni-9eVhDQo9hWN2x1Lbp7LesG_UV1lnN9U48tnfMVdcvCjOaMPWSh4ErEEAYh-cbYbe3VRFTE62Tw7Vjx3ZK0Mn8Pqzx76pToEZ-sHCiVTvW2U_3ENTBsadHgZU9A8AJZ-ONVzF/s1600/Graphic3..jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 115px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7KtGQ2ni-9eVhDQo9hWN2x1Lbp7LesG_UV1lnN9U48tnfMVdcvCjOaMPWSh4ErEEAYh-cbYbe3VRFTE62Tw7Vjx3ZK0Mn8Pqzx76pToEZ-sHCiVTvW2U_3ENTBsadHgZU9A8AJZ-ONVzF/s200/Graphic3..jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5500222158538907586" /></a><br />Ada fenomena, dalam suatu keluarga, setelah beberapa tahun berjalan bersama, kok tiba-tiba saja menjadi "garing". Suami semakin sibuk, dengan berdalih mencari nafkah, berharap mendapat cukup perhatian dari Istri setibanya di rumah. Sementara Istri pun berharap perhatian lebih dari suaminya, setelah capek mengerjakan begitu banyak pekerjaan rumah tangga. Alhasil, keduanya bertemu dalam satu perselisihan. Atau jika tidak, mereka bertemu dalam kondisi yang sama-sama tidak menyenangkan. Muka cemberut, mata kuyu, bibir manyun... lengkap lah sudah.<br /><br />Demikian halnya sang anak; terus mencari perhatian kedua orang tuanya... kadang sampai ia putuskan untuk berbuat "nakal" demi mendapatkan perhatian dari ayah ibunya, walaupun tentu.. perhatian itu berupa bentakan dan cubitan... mereka rela, yang penting dapatkan sentuhan dari orang tua mereka.<br /><br />hiks..<br /><br />Semuanya berawal dari komunikasi yang terganggu. Tidak ada sarana yang memadai untuk para anggota keluarga itu mencurahkan isi hatinya. Ibarat air, dalam selokan yang mampet, tentu saja meluap... menjadi marah, kesal, benci!<br /><br />Jika anda masih ingat, bagaimana <a href="http://nugrohoputu.blogspot.com/2009/12/rumah-kata-antara-mimpi-yang-terukur.html">Rumah Kata</a> dibangun, bagaimana lintasan kata dalam hati, dalam lesan, juga dalam otak kita... dapat dikelola secara serius. Ya di Rumah Kata-lah tempatnya...<br /><br />Di manakah <a href="http://nugrohoputu.blogspot.com/2009/12/rumah-kata-antara-mimpi-yang-terukur.html">Rumah Kata</a> itu? <a href="http://nugrohoputu.blogspot.com/2009/12/rumah-kata-antara-mimpi-yang-terukur.html">Rumah Kata</a> ada di sini, di rumah kita. Ya, di rumah kita.<br /><br />Teruslah belajar, bagaimana berkata-kata. Bagaimana mengelola kata itu dalam kehidupan di rumah tangga kita. Bagaimana pola komunikasi yang selalu mesra antar pasangan. Bagaimana orang tua bisa selalu merasakan apa yang dirasakan anaknya... hmmm<br />rasanya indah sekali.nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-90652282401416666262010-04-30T08:26:00.001-07:002010-04-30T08:37:47.987-07:00teka teki di rumah kata....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePWoTILwaVRjT3wwqbClpLq3_p_zxDPw-_5SdUDjjD5HsivFG34Q-Y4kY9ZKaxwuQavlkwFouYen-tRnEbuW4ds88QkgeN-dyMXRLrhhVfFe7MNsIqd5MT5Y0ZlvDGkd2cn9NFQoVUC8/s1600/hayarizqa.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePWoTILwaVRjT3wwqbClpLq3_p_zxDPw-_5SdUDjjD5HsivFG34Q-Y4kY9ZKaxwuQavlkwFouYen-tRnEbuW4ds88QkgeN-dyMXRLrhhVfFe7MNsIqd5MT5Y0ZlvDGkd2cn9NFQoVUC8/s200/hayarizqa.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5465954988754636578" /></a><br />Dapat teka teki cerdas dari Haya.... <span style="font-weight:bold;">"Gigi dua; Tiga satu" apakah aku?<span style="font-style:italic;"></span></span> bagus untuk melatih kecerdasan linguistik... layak masuk dalam game di kurikulum RUMAH KATA...<br /><br />Ada yang bisa jawab?? silahkan ketik di kolom komentar...nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-48345746800835413912010-04-13T13:43:00.001-07:002010-04-13T13:43:50.949-07:00menguyah perlahan film "Shackles"Film "Shackles"; aku mengunyah perlahan satu kisah, tentang seorang guru di sebuah penjara. Bagaimana dia mengubah para penghuni penjara itu dengan "puisi". Perjuangan yang luar biasa. Membimbing mereka para anak jalanan itu, mau berbincang tentang diri mereka, mau bermain dengan kata-kata dalam isi kepalanya. Beberapa kali bahkan nyaris nyawanya terancam, tapi sang guru tak peduli. Terus benamkan ide-ide besar dalam otak mereka. Hingga muncul satu murid yang berbakat, nyaris menangkan perlombaan puisi antar sekolah.<br /><br />Ini kisah yang indah, tentang bagaimana "kata-kata" bisa mengubah kita. Walau film ini diakhiri dengan adegan tragis, sang guru ditusuk dengan lempengan logam dalam sebuah insiden....nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-762340807313393862010-02-17T12:32:00.000-08:002010-02-20T00:54:45.124-08:00Berkomunikasi tidak sekedar berkata-kata.Kata Teori: ada 3 unsur komunikasi <br />(1)ekspresi dan bahasa tubuh (coba baca di <a href="http://nugrohoputu.blogspot.com/2009/10/lomba-pidato.html">Lomba pidato</a>),<br />(2)pemilihan kata (ini kita pelajari di <a href="http://hayafahma.blogspot.com/2010/02/arisan-kata-kata.html">arisan kata</a>),<br />(3)artikulasi; <br /><br />Hari ini aku belajar yang ke(3); dimulai dengan pelajari cara Ruben Onsu ucapkan salam-penuh keceriaan-, aku coba ke pak Satpam sepulang kantor, lumayan, membuat senja jadi lebih terang. Setelah itu belajar keluarkan bunyi tanpa kata, namun tetap bisa gambarkan suasana hati; hasilnya: muncul lenguhan sapi, dan jeritan kucing menyayat hati. (kata mas Teguh:Mmm... Suasana hati ya...? Lenguhan sapi = rasa lelah sehabis seharian bekerja. Jeritan kucing = rasa ingin dimanja2 karena lelah sehabis seharian bekerja. Betul ga mas..? :D)<br /><br />Mencoba menyampaikan sesuatu, namun diusahakan tanpa kata-kata. Hanya bunyi. Aneh memang, namun ini bisa menjadi latihan dalam berkomunikasi yang efektif. Sebenarnya ini dilatarbekangi kritik dari <a href="http://mamasfaiz.blogspot.com/">mas Lutfi</a> saat tadi pagi aku jadi MC, dan mencoba berpantun, menurut <a href="http://mamasfaiz.blogspot.com/">mas Lutfi</a> caraku berpantun belum benar. Karena aku sekedar membacakannya... padahal ada intonasi khusus dalam berpantun. hmmm... jadi termotivasi mempelajari itu.<br /><br />Di mobil, saat sendiri (sebelum sampai ke tempat istri menunggu) aku mencoba berteriak, menjerit... lalu aku rekam di HP. Berharap bisa menilai apa yang bisa aku sampaikan dari bunyi-bunyian itu. Sambil terus fokus pada suasana hati saat itu. Hasilnya memang aneh, sebuah lantunan bunyi tanpa nada. Ya itu tadi, seperti yang aku tulis di atas, lenguhan sapi dan jeritan kucing. Hehehehe... ntah lah. Aku memang harus sering berlatih, meskipun aneh... bisa jadi ini khas kurikulum rumah kata.nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-68082835363216983922010-02-15T12:33:00.001-08:002010-02-15T12:39:02.853-08:00Arisan Kata-kata.Berawal dari permainan bersama anak-anak sebelum tidur... aku menulis beberapa kata di kertas kecil, lalu digulung dimasukkan dalam gelas (mirip arisan); masing-masing mengambil 2 gulungan kertas. Lalu menyusun satu kalimat dari kata-kata itu... yang terjadi, mereka tidak hanya membuat satu kalimat melainkan sebuah cerita; hmmm indahnya imajinasi!<br /><br />Kurang puas dengan hanya 2 kata, mereka tambahkan 3 kata untuk masing-masing (bahkan akhirnya 4 kata). Bisa jadi bertemu dengan kata yang sama, namun setelah dikombinasikan dengan kata yang lain, lahirlah cerita yang lain pula. Akhirnya, menjelang tidur, kami kenyang oleh curahan cerita. Dulu mungkin kami (aku dan istri) yang sibuk membacakan dongeng untuk mereka, kini justru mereka yang mendongeng untuk kami. Sekali lagi, Indahnya I M A J I N A S I.nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-4367173924467019712010-01-21T09:10:00.000-08:002010-01-21T09:19:06.485-08:00Belajar Bertutur....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtm1bC0yL8i6bDNKfilVgq4Lo5_nZQ-cFUCg40aNKTc53g3mYdQ8QKxlCibK2UlQmmU1ZmjQADoKCkqao6Fw5tWGAnEHqktf101sYBgPeAnLWmVdOfu2B0eeTIXK_FaDSc9q1N2ULr_OY/s1600-h/2010kb11.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtm1bC0yL8i6bDNKfilVgq4Lo5_nZQ-cFUCg40aNKTc53g3mYdQ8QKxlCibK2UlQmmU1ZmjQADoKCkqao6Fw5tWGAnEHqktf101sYBgPeAnLWmVdOfu2B0eeTIXK_FaDSc9q1N2ULr_OY/s200/2010kb11.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429243824465406530" /></a><br />"mencoba belajar lagi teknik bertutur, ternyata berkomunikasi sangat berperan dalam hidup ini. Kesalahan di bidang ini, bisa membuat kebenaran tersalahkan, dan kebatilan terbenarkan..."<br /><br />Berkomunikasi dengan orang lain, tidak sekedar membutuhkan kemampuan memaparkan sesuatu, melainkan juga kemampuan untuk memahami lawan komunikasi kita. Teringat 4 sifat Rosululloh: Sidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Fathonah (cerdas), dan Tabligh (menyampaikan). Kata tabligh (menyampaikan) itu proses bergeraknya "informasi" hingga sampai ke objek kita. Sehingga dibutuhkan daya dorong yang cukup untuk membawa informasi itu, juga daya terima yang memadai dari target komunikasi kita. Jarak yang memisahkan Komunikator dengan komunikan ini harus diisi dengan "tafahum" saling memahami.<br /><br />Facebook bisa menjadi sarana yang kita pakai untuk menguji kecakapan kita memilih kata-kata. Karena di sana, ada banyak pembaca yang mungkin kita tidak kenal mereka dan mereka tidak mengenal kita. Kata-kata yang kita lemparkan ke status kita, bisa memicu pemahaman yang berbeda-beda... ini yang menjadi seru; karenanya aku sering menganggap fb itu tempat orang ber-celoteh. Banyaknya komentar bukan berarti salah atau benarnya celoteh kita, melainkan hanya seberapa menariknya kata-kata yang kita pilih. Bisa jadi semakin memicu kontroversi, semakin banyak mengundang perhatian orang... Di sinilah pentingnya motif, maksud, atau niat kita dalam menerbitkan status itu. Dengan niat baik, materi yang positif, pemilihan kata yang tepat, dan juga waktu yang tepat kita meng-upload-nya (karena ini mempengaruhi jumlah orang yang membacanya) kita bisa menebarkan nilai-nilai positif (boleh dibaca: berdakwah) dalam dunia facebook.<br /><br />Wallohu a'lam.nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-64416957829665894962010-01-21T09:09:00.000-08:002010-01-21T09:10:24.591-08:00TERLAHIR DI RAHIM WAKTU; kesepakatan antara kemarin, hari ini dan hari esok.Pernahkah kita bertanya, mengapa ada “kemarin”? Mungkinkah “kemarin” itu lahir karena ada “hari ini” ? Ataukah sebaliknya “hari ini” itu ada karena ada “kemarin”? Lalu bagaimana dengan “esok”? Entahlah… yang jelas semua ini terkait dengan waktu, juga ingatan kita, ditambah pula mimpi dan rencana kita.<br /><br />Waktu adalah tempat dimana “kemarin”, “hari ini”, dan “esok” tinggal. Ingatan adalah yang membuat “kemarin” itu tetap ada dalam alam kesadaran kita, sedangkan mimpi adalah rahim yang melahirkan kata “esok” dalam batok kepala kita. Bagaimana dengan “hari ini”? ia lebih mudah didefinisikan, karena ia memang mengada di dalam kenyataan kita. Selama dimensi kesadaran itu berada dalam kenyataan, maka sesungguhnya kita sedang berada dalam “hari ini”.<br /><br />Bagaimana dengan “kesan” yang kadang kita beri nama dengan kata “kenangan”? Kenangan itu lahir tentu di hari lalu (kemarin), dan diselamatkan oleh ingatan kita, dari cengkeraman monster lupa. Kadang ingatan itu terpicu oleh tanda-tanda yang sengaja kita ciptakan. Entah itu berupa kata yang kita catatkan dalam buku harian, atau benda-benda yang kita nisbatkan sebagai lambang dari sebuah kejadian… atau hanya warna, yang kita sepakati sebagai perwakilan dari seluruh kesan atas kejadian-kejadian dalam satu waktu. Bahkan nama, kadang sangat berarti mewakili segenap isi hari-hari yang kita anggap penuh kenangan. Atau foto, sebuah perlambang kesombongan kita, untuk mencuri satu momen dalam hidup kita.<br /><br />Yang menarik adalah, seringkali beranjak dari kenangan itu-lah, kita berandai-andai tentang hari esok. Di saat itu, terhubung ketiga-nya dalam satu tema pembahasan di isi kepala kita. Di sekarang, kita berbincang tentang masa lalu, untuk rencanakan masa depan di hari esok. Dan itu tidak lah mudah, begitu banyak nama, wajah, senyuman, tangisan, kehangatan, kebencian, kejadian-kejadian, benturan, rasa sakit, rasa bahagia, berbaur bersama…diolah oleh akal sehat, dipaksa untuk terhubung dengan alasan-alasan yang masuk akal, ataupun rencana-rencana yang terukur… untuk kemudian menghasilkan mimpi, rencana untuk hari esok. Kadang yang lahir justru ngilu, ketika hasil dari mesin produksi itu (dengan bahan baku: kenangan, diolah di hari ini, dan hasil produksinya adalah mimpi dan rencana di hari esok) tidak seperti yang kita harapkan. Bisa jadi luka itu adalah karena kenangan yang sudah terlanjur tertanam terlalu dalam, sementara hari ini dan esok sudah sepakat untuk menghapus kenangan-kenangan itu, kebayang kan… betapa perihnya ketika kenangan itu harus dicongkel keluar. Ngilu, saat tercabut akar kenangan itu… darah mengucur, tersayat rongga jiwa. Kesalahan dalam mencongkelnya bisa membuat hati tergelepar, meregang nyawa. Hiks!<br /><br />Kita berharap tidak ada luka. Kenangan seberapa indah atau seberapa buruknya mestilah kita kelola dengan bijak. Agar terhubung di hari ini dengan hari esok, menjadi rencana-rencana yang rapih. Jelas, terukur, dan indah untuk kita kenang di hari esoknya lagi… Semoga.nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-39248538023741175802009-12-08T12:36:00.000-08:002009-12-08T14:17:21.234-08:00Materi yang mungkin disajikan;Rumah Kata, akan menyajikan menu (materi) kepada para penghuninya, antara lain sebagai berikut:<br /><br />1. Berbicara; atau bahasa kerennya Interpersonal Skill, ini mencakup pelatihan bahasa tubuh, pemilihan kata (verbal), juga olah vokal...<br />[SDM pengajar yang dibutuhkan: Pakar Komunikasi, Presenter, Da'i, MC kawinan, Pelawak, Dramawan, Pemain ketoprak/ludruk/lenong]<br /><br />2. Menulis; mengolah kemampuan para penghuni Rumah Kata dalam menumpahkan "isi kepala" ke dalam tulisan. Baik berupa berita, surat, laporan, atau mungkin juga cerita....<br />[SDM pengajar yang dibutuhkan: Penulis, Guru Bahasa, temen2 FLP atau KKPK, para bloger/fesbuker yang rajin update status, Manajer yang pinter nyoret-nyoret draft surat dari stafnya...]<br /><br />3. Berfikir; hmm... gimana nih metodenya? mungkin seperti belajar membuat folder yang rapih dalam isi kepala kita, agar kata-kata yang sudah tercipta dalam benak tetap terjaga, tidak terdistorsi oleh virus. Dalam menu ini, para penghuni Rumah Kata diharapkan dapat membangun mimpi (baca: visioner) terhadap hidup yang akan dijalaninya. Kata orang sih, semua diawali dengan membangun mimpi....<br />[SDM pengajar yang dibutuhkan: Psikolog, pemimpi, Ustadz Cinta/manajemen Kalbu, Motivator]<br /><br />Mohon masukannya, jika masih ada menu lain yang mau dipesan.Rumah Haya Fahmahttp://www.blogger.com/profile/10634646404312737521noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2854387123708881577.post-39189004709606955722009-12-07T14:21:00.000-08:002010-04-13T13:46:51.810-07:00Landasan Pemikiran Berdirinya "RUMAH KATA"<span style="font-weight: bold;"><br />Landasan Naqli:</span><br /><span style="font-style: italic;"><br />Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" </span><br /><span style="font-style: italic;">Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." </span><br /><span style="font-style: italic;">Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"</span> (QS 2:31-33)<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Landasan Kauni:</span><br /><br />Menimbang bahwa generasi muda kita cenderung tidak pandai berkata-kata/ mendiskripsikan satu masalah padahal mendiskripsikan masalah itu hal yang penting dalam seluruh aspek kehidupan kita; misalnya dalam dunia kerja. Coba berapa jenis laporan yang harus kita buat. Berapa surat yang harus kita konsep... semua itu adalah tentang "mendiskripsikan" sesuatu...<br /><br />Berdasarkan dua hal tersebut di atas... kami berharap bisa andil dalam menyiapkan pilar2 peradaban yang “exelence”, tangguh dan berdaya guna, salah satu cara yang bisa kami tempuh adalah dengan membangun sebuah Rumah Kata.<br />Tempat di mana kita diajak berkata-kata, presentasi, menulis; diawali dengan sekedar berani memperkenalkan diri... mengungkapkan isi hati; atau bermain-main dengan seni drama dan puisi...<br /><br />demikian... latar belakang Rumah Kata ini kami bangun; Semoga...nugroho putuhttp://www.blogger.com/profile/02479878254300676161noreply@blogger.com0